Rabu pagi, 24
Juli 2025, suasana SDN Jubelan 02 di Kecamatan Sumowono tampak sedikit berbeda.
Siswa-siswa kelas 4 datang dengan raut wajah penasaran dan semangat yang
tinggi. Hari itu, kami mahasiswa KKN MIT Posko 12 UIN Walisongo menggelar salah
satu program kerja esensial bertajuk “Isi Piringku”, sebuah edukasi
tentang pentingnya gizi seimbang dalam makanan sehari-hari.
Program ini
menjadi bagian dari tema besar KKN MIT-20 tahun ini: Gerakan Pencegahan
Stunting. Dalam beberapa pekan terakhir kami belajar bahwa stunting bukan hanya
soal tinggi badan, tetapi juga tentang potensi masa depan yang bisa terhambat
hanya karena kurangnya gizi sejak dini.
Sebelum program
dijalankan, kami terlebih dahulu berkoordinasi dengan Kepala Sekolah SDN
Jubelan 02, Ibu Sri Rahayu. Beliau menerima kami dengan tangan terbuka.
“Monggo, Mas-mas dan Mbak-mbak,
kalau ada yang bisa kami bantu, akan kami usahakan sebisa mungkin. Untuk
kegiatan yang melibatkan siswa, kami siap bantu koordinasi,” katanya penuh
semangat.
Kata-kata itu
menjadi suntikan semangat tersendiri bagi kami yang memang masih belajar dan
terus berproses di tengah masyarakat.
Kegiatan
dimulai dengan penjelasan ringan dan interaktif dari divisi Pendidikan dan
Keagamaan kami. Materinya sederhana: mengenal komposisi makanan sehat yang
terdiri dari karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral. Konsep 4 Sehat
5 Sempurna kembali kami perkenalkan, meskipun kini telah diperbaharui menjadi
pedoman “Isi Piringku” oleh Kemenkes.
Namun, kami
sadar bahwa anak-anak tak cukup hanya disuguhi ceramah. Maka, sesi selanjutnya
kami isi dengan game edukatif, yakni menyusun gambar makanan ke dalam piring
kosong sesuai kategori gizi seimbang. Tak disangka, antusiasme siswa begitu
tinggi. Mereka berebut menjawab, berdiskusi kecil di antara teman-teman, bahkan
ada yang dengan polos bertanya, “Kak, es krim masuk yang mana?”
Pertanyaan-pertanyaan
seperti itu membuat kami tertawa, tapi juga berpikir—seberapa paham anak-anak
kita tentang apa yang mereka makan setiap hari?
Sebelum
berpamitan, kami menerima pesan hangat dari wali kelas 4, Ibu Fafa Emilia
Rahmatul H. yang telah membersamai para siswa sejak pagi.
“Terima kasih kepada Kakak-Kakak KKN
UIN Walisongo karena sudah melibatkan siswa kelas 4. Saya yakin di Desa Jubelan
ini sudah tidak ada anak yang terindikasi stunting. Tapi sebagai kaum
terpelajar, kita punya tugas untuk terus menyuarakan pentingnya pencegahan
stunting dan pemenuhan gizi anak.”
Kata-kata
beliau menegaskan kembali bahwa kerja-kerja kecil seperti ini, meski sederhana,
bukan berarti tanpa makna.
Melalui program
“Isi Piringku”, kami berharap anak-anak mulai memahami bahwa makanan bukan
hanya untuk mengenyangkan, tapi untuk menyehatkan dan menjamin tumbuh kembang
mereka. Kami belajar bahwa edukasi gizi seimbang bisa dimulai dari permainan
yang menyenangkan, tapi dampaknya bisa tertanam dalam waktu lama.
Kami pulang
dari SDN Jubelan 02 hari itu dengan harapan bahwa langkah kecil ini bisa
menjadi bagian dari perubahan besar yang dimulai dari piring makan di rumah
masing-masing.

0 Comments